JDM (Japan Domestic Market) atau “pasar lokal Jepang” dalam
hal ini memiliki arti “suatu kondisi” dimana perlengkapan standard sebuah mobil
buatan Jepang hanya dibuat dan dipasarkan untuk area Jepang.
Biasanya perlengkapan tersebut lebih lengkap dari pasar
manapun di dunia, mengingat produsen mobil Jepang “memanjakan” pasar lokalnya
meskipun volume penjualan tidak seberapa dibanding diluar Jepang (baca:
nasionalisme yang tinggi).
JDM adalah istilah yang “diciptakan” oleh pemerhati otomotif Amerika karena
terdapat perbedaan spesifikasi dengan USDM (United States Domestic Market). Ada
kemungkinan mereka iri dengan spesifikasi mobil Jepang di Amerika yang lebih
rendah dari di Jepang. Di Eropa sendiri, pada awalnya istilah JDM tidak terlalu
terdengar karena spesifikasi kendaraan disana tidak terpaut jauh dengan di
Jepang, terlebih ada negara yang memiliki right hand steering sama
seperti Jepang.
Pada awalnya, istilah JDM banyak dikaitkan dengan
spesifikasi mesin. Sejak tahun 70-an, setiap mobil jepang yang dipasarkan di
Amerika hampir pasti mengalami specdown di area mesin. Hal ini
terjadi karena pemerintah Amerika menetapkan batas emisi yang ketat bagi
kendaraan yang akan dipasarkan di negerinya. Ingat saat2 Soichiro Honda memutar
otak untuk memodifikasi mesin civic 1st gen agar dapat lolos regulasi
dan dipasarkan di Amerika. Lama kelamaan istilah JDM ikut merambah berbagai
fitur yang terdapat di mobil, dari interior, eksterior, audio, velg dan
lain-lain.
Pada civic 4th gen, ada cukup banyak parts JDM, seperti light
pole.Light pole diciptakan untuk memudahkan pengemudi memarkirkan mobilnya
di area yang sempit. Sangat relevan bagi Jepang, tapi tidak relevan bagi
Amerika yang memiliki parking lot sangat besar. Contoh masa kini adalah parking
camera di mobil2 built-up asal Jepang. Mobil2 tersebut
dilengkapi fitur parking camera dengan display di monitor berbahasa
kanji, it’s a true JDM. Berbeda dengan pasar Australia, walau sama2 right hand
steering, tapi tanpa huruf kanji. That’s not JDM.
Parts JDM berupa segala macam parts Original Equipment
Manufacturer (OEM) atau original dari pabrikan mobil, maupun kerjasama
dengan pabrikan lainnya. Contoh, velg bekerjasama dengan enkei, namun hanya
untuk pasar lokal Jepang, maka velg tersebut dapat dikatakan velg JDM. Contoh
lainnya, foglamp yang dibuat oleh raybrig, head unit buatan Panasonic dengan
label Honda, dan sebagainya. Intinya adalah, segala sesuatu yang hanya dibuat
untuk pasar Jepang.
Tidak selamanya parts JDM lebih lengkap dari non JDM.
Contoh, 3rd brake light di civic 4th gen, konon kabarnya tidak
dijumpai di Jepang. Meskipun buatan Stanley, 3rd brake light ditemui
di civc EF USDM karena kebijakan pemerintah Amerika yang sangat concern dengan
keselamatan, dan beberapa negara lain. Ducktail karet buatan FOHA, konon tidak
dijumpai di Jepang, bahkan di brosur Honda Acces, namun ditemui di brosur
aksesori Honda Jerman.
Karena keterbatasan informasi, banyak yang salah mengartikan istilah JDM.
Paling mudah ditemui adalah pemakaian istilah JDM kepada barang2 buatan tuner
Jepang. Contoh, Mugen adalah tuner resmi Honda. Pada awalnya, Mugen hanya
memiliki kantor di Jepang, namun pada akhirnya Mugen membuka kantor perwakilan
di berbagai benua, sehingga produk2 Mugen dapat ditemui di dealer resmi di
berbagai benua yang berakibat Mugen tidak dapat disebut sebagai produsen parts
JDM.
Spoon sports, tanabe, cusco, enkei, dan semua merk tuner jepang juga tidak
dapat disebut sebagai JDM, meskipun beberapa diantaranya hanya dapat diperoleh
di Jepang. Alasannya, karena mereka bukan OEM. Mereka lebih tepat disebut
Japanese Racing Style, atau apapun selain JDM. Japs racing style sangat berbeda
dengan Touring car Eropa (BTCC maupun DTM). Japs racing style lebih dekat ke
street racing. Cirinya, penggunaan ukuran velg yang masuk akal dibandingkan
ukuran rumah roda mobil, sehingga mobil masih nyaman dipakai harian, serta
bentuk bodi mobil yang tidak berubah dari standardnya.
Seiring berjalannya waktu, JDM berubah menjadi aliran modifikasi. Dengan
mengadopsi parts JDM, kendaraan berada pada "kasta" yang lebih
tinggi. Namun karena sulit dan mahalnya memperoleh parts JDM, muncul berbagai
aliran JDM terutama di Indonesia. Diantaranya adalah pure JDM, OEM JDM, dan JDM
style.
Pure JDM yaitu modifikasi dengan mengaplikasikan semua produk buatan Jepang
asli (bukan tiruan atau replika), baik OEM maupun buatan tuner (aftermarket).
Tidak ada benda terpasang yang tidak berasal dari Jepang.
JDM style yaitu memodifikasi ala Pure JDM namun menggunakan parts replika atau
bukan original. Bisa juga diartikan modifikasi yang membuat mobil mirip dengan
kendaraan japs racing style, maupun kendaraan Jepang pada umumnya. Biasanya
diaplikasikan oleh kendaraan yang tidak dirilis di Jepang atau bukan kendaraan
bermerk Jepang. Contoh, Toyota Kijang & Avanza, Timor, Hyundai, Peugeot,
BMW, dsb.
Dengan penjelasan diatas, maka pengertian JDM di setiap negara menjadi berbeda.
Headlamp one piece yang tedapat di grandcivic 90-91, tidak terdapat di
Malaysia, Thailand, dan Amerika. Mereka menyebutnya JDM, kita menyebutnya
standard. 3rd brake lamp terdapat di New Zealand, they called it standard, we
call it USDM. Wing wiper sebelah kanan tidak terdapat di Malaysia dan Thailand,
they called it JDM, we call it standard.